BLITAR || Lintasselatan.bratapos.com - Dari sudut gang kecil, di pojok Kelurahan Blitar, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar. Sebuah sasana bela diri Mega Wushu Boxing (MWB), mengharumkan nama Kota Blitar di Porprov Jawa Timur tahun 2025.
Sasana kecil dengan sarana dan prasarana yang seadanya, mampu membuktikan semangat dan komimtennya untuk berprestasi. Bahkan pada kejuaraan Pekan Olah Raga Provinsi Jawa Timur kemaren, atlet dari MWB membawa pulang 8 medali.
Awal Berdiri dan Terus Berkembang
Sasana Mega Wushu Boxing (MWB) berdiri pada Oktober 2023, dengan mimpi besar untuk menampung anak-anak dan generasi muda agar bertumbuh dan berkembang.
Coach Agik Yulianto selaku pelatih mengaku bahwa semua berawal dari mimpi untuk memberi ruang bagi anak muda untuk tumbuh lewat jalur olah raga bela diri.
"Pada mulanya kami mendirikan sasana MWB ini untuk menampung anak-anak dan generasi muda agar bisa menjadi atlet," ungkapnya, Selasa (29/7/2025).
Agik Yulianto yang akrab disapa Gentho Rabble mengatakan, bahwa pada awal sasana MWB berdiri hanya memiliki siswa tidak lebih dari lima anak.
“Dulu kami hanya punya empat siswa, dan sekarang sudah ada 25 anak lebih yang menjadi siswa untuk belajar dan menjadi atlet wushu di sasana ini," ceritanya kepada awak media.
Torehkan Prestasi Meski Minim Fasilitas
Komitmen serta konsistensi dari sasana MWB menjadi modal awal untuk tetap semangat dan menorehkan prestasi meski tanpa fasilitas yang memadai.
Agik Yulianto mengatakan bahwa seiring berjalannya waktu dan usaha yang konsisten, selain terus bertambahnya murid juga torehkan prestasi.
"Ditengah terus bertambahnya jumlah murid yang belajar dan berlatih disini, kita tidak lupa untuk mewujudkan atlet berprestasi untuk mengharumkan nama kota Blitar," lanjutnya.
Menurutnya, dari sasana kecil tersebut pihaknya telah mampu melahirkan atlet yang siap dan sudah berprestasi di berbagai kejuaraan baik regional dan nasional, bahkan internasional.
"Alhamdulillah, tidak ada semangat dan keringat yang sia-sia. Meski kita minim fasilitas mulai dari sarana dan prasarana alat untuk latihan. Sasana MWB mampu membuktikan pada masyarakat bahwa kami juga bisa torehkan prestasi," terangnya.
Kombinasi Seni Bela Diri Modern
"Berlatih Kuat, Berjiwa Kesatria, Prestasi Tanpa Batas" menjadi jargon dari sasana MWB untuk membakar semangat para atlet dan anggota.
Agik Yulianto selaku pelatih juga menjelaskan bagaimana sasana binaannya tidak hanya berfokus pada satu teknik bela diri semata. Tapi juga jenis bela diri lainnya.
"Kalau di sasana lainnya hanya terfokus pada satu aliran, maka di MWB ini kami membuka diri untuk semua jenis bela diri mulai dari Wushu hingga boxing," katanya.
Dilanjutkan pula bahwa tak hanya itu saja yang diajarkan di sasana MWB, ia memadukan berbagai teknik bela diri modern yang bisa dipelajari oleh murid dan anggota.
"Berbagai jenis bela diri ada di sini, bahkan kombinasi teknik bela diri modern pun juga ada. Tergantung pada murid dan anggota mau menekuni seni bela diri yang mana," imbuhnya
Menurutnya apapun yang mau dipelajari dan ditekuni dalam dunia bela diri, kuncinya adalah semangat, kedisiplinan, dan tekad untuk terus berkembang.
"Tempat ini tidak hanya melatih fisik, tapi juga membangun karakter, mental juang, dan rasa percaya diri anak-anak muda Kota Blitar. Yang terpenting adalah semangat dan disiplin berlatih," jelasnya.
Berharap Perhatian Pemerintah
Sasana kecil yang lahir di gang kecil pula, tidak lantas harus dipandang kecil. Apalagi kalau melihat dari prestasi di berbagai ajang kejuaraan olah raga yang ada di Indonesia.
Dijelaskan oleh sang pelatih, Agik Yulianto, bahwa anak didik dari sasananya tersebut tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebab atlet didikannya menyumbang beberapa medali emas untuk kota Blitar.
"Harus diakui, bahwa atlet didikannya telah meraih prestasi yang mengharumkan nama Kota Blitar. Di mana kemaren atlet MWB meraih 8 medali, 3 diantaranya adalah medali emas. Dan ini pecah telur pertama buat kota Blitar," serunya.
Maka dari itu, dia melanjutkan bahwa pihaknya sangat berharap adanya perhatian atau kepedulian dari pemerintah kota Blitar atas atlet dan sasana MWB yang telah menyumbang banyak medali.
"Berharap sekali ada kepedulian dan perhatian dari pemerintah terhadap sasana Mega Wushu Boxing ini, terlebih atas atlet yang kemaren telah meraih prestasi dan beberapa medali," jelasnya.
Sebagai penutup, dia juga menceritakan bagaimana keterbatasan alat atau sarana dan prasana untuk berlatih juga mendapat perhatian dari pemerintah.
"Para atlet disini hanya bermodal semangat, disiplin, dan cita-cita untuk terus beprestasi untuk kota Blitar. Ya meskipun alat yang ada disini sangat minim. Maka dari itu, dengan capaian prestasi dari anggota sasana ini bisa membuat pemeritah untuk lebih peduli dan lebih perhatian lagi untuk masa depan para atlet dan sasana MWG," pungkasnya. (rf)