Pertama di Indonesia, Koperasi Subasu di Blitar Ajak Petani Tanam Kelengkeng Secara Modern Direktur Koperasi Subasu, Rusda. (bratapos).
Bratapos / Daerah

Pertama di Indonesia, Koperasi Subasu di Blitar Ajak Petani Tanam Kelengkeng Secara Modern

Terbit : 27-Mar-2025, 14:27 WIB // Pewarta : Arif, Editor : Arif // Viewers : 505 Kali

BLITAR || Lintasselatan.bratapos.com - Direktur Koperasi Semua Bisa Sukses (Subasu) mengajak petani Blitar untuk beralih dari cara konfensional ke modern. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur koperasi saat penanaman pohon kelengkeng varietas baru dan pertama di Indonesia dengan sistem simbiosis mutualisme di Pakunden Kota Blitar. 

Direktur Koperasi Subasu, Rusda kepada awak media mengatakan bahwa penanaman kelengkeng jenis ini menjadi varietas baru dan pertama yang ada di Indonesia.

"Hari ini kita melakukan penanaman kelengkeng jenis baru yang menjadi varietas pertama yang ada di indonesia. Dan itupun hanya ada di Blitar," ungkapnya, Kamis (27/3/2025).

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa jenis pohon kelengkeng yang ditanam tersebut bukan jenis seperti biasanya.

"Jadi jenis kelengkeng yang kami tanam pertama di Blitar ini, bukan jenis kelengkeng seperti kebanyakan yang ditanam oleh masyarakat atau petani," imbuhnya.

Menurutnya jenis kelengkeng ini adalah jenis yang buahnya bisa ditentukan oleh petani sendiri kapan mau di panen.

"Jenis kelengkeng yang kita tanam ini tidak mengenal musim. Jadi kapan berbuah dan panennya bisa ditentukan sendiri oleh si petani," jelasnya.

Terkait itu, Rusda juga melanjutkan bahwa penentuan pembuahan dan pemanenan itu bisa dilakukan kapanpun oleh petani.

"Untuk hal itu ada cara tersendiri yang bisa dilakukan oleh petani dengan pemupukan dan perawatan khusus. Makanya saya mengajak petani untuk bisa beralih dari sistem pertanian tradisonal ke pertanian modern," tegasnya.

Bahkan, Rusda selaku Direktur koperasi juga mengatakan bahwa terkait hal tersebut pihaknya menerapkan sistem yang tidak dimiliki oleh koperasi lain.

"Sistem yang kita terapkan ini tidak hanya sekedar penawaran saja, tapi kami juga menerapkan sistem simbiosis mutualisme antara kami dengan petani atau masyarakat yang bekerjasama. Bahkan tak hanya itu, kami juga menyediakan pelanan mulai dari penanaman, perawatan, sampai panen," jlentrehnya.

Dengan sistem simbiosis mutualisme antara petani dan koperasi, Rusda mengatakan bahwasanya bagi siapapun yang mau bekerjasama dengan keuntungan yang sama.

"Jadi terkait keuntungan dan pembelian bibit kelengkeng jenis ini, kita membagi keuntungan 50-50. Dan ini saya jamin tidak ada ruginya," jelasnya.

Terkait penjualan dari hasil panin, Rusda menyampaikan bahwa petani atau masyarakat yang bekerjasama dengan koperasi sukses bersama tidak perlu bingung.

"Untuk penjualannya, petani dan masyarakat yang bekerjasama tidak perlu bingung apalagi khawatir terkait hasil panennya tidak terjual. Kami siap membeli hasil panen tersebut," pungkasnya. (rf) 


Pilihan Untukmu