BLITAR || Lintasselatan.bratapos.com - Prestasi membanggakan kembali ditorehkan SMK Negeri 3 Blitar. Karya busana rancangan siswa kelas XI Konsentrasi Keahlian Desain Produksi Busana SMK Negeri 3 Blitar berhasil menembus panggung internasional dengan tampil memukau dalam ajang bergengsi internasional Centrestage ke-10: Asia’s Fashion Spotlight di HongKong, awal bulan September lalu.
Event bergengsi ini merupakan kolaborasi antara Dinas Pendidikan Provinsi Jatim dan Kekean Wastra Gallery. Partisipasi SMK Jatim dalam ajang internasional merupakan langkah strategis untuk mengekspose karya anak bangsa di kancah global.
Busana yang ditampilkan merupakan hasil kolaborasi para siswa jurusan Konsentrasi Keahlian Desain Produksi Busana SMKN 3 Blitar, yang mengusung tema “Svargi Wastra”, memadukan motif tradisional Indonesia dengan sentuhan desain kontemporer yang elegan.
Kepala Sekolah SMKN 3 Blitar, Drs. Supriyono mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian ini. Menurutnya ini bukan hanya kebanggaan bagi sekolah, tapi juga untuk daerah dan dunia pendidikan vokasi di Indonesia. Anak-anak bisa membuktikan bahwa karya siswa SMK juga bisa tampil di panggung internasional.
"Bayangkan saja dalam waktu tiga hari, siswa didampingi guru pembimbing yang bekerjasama dengan D'jati luwes ecop bisa menghasilkan karya yang sangat luar biasa," ujarnya. Jum'at (19/09/2025).
Prestasi ini menurut Supriyono tidak lepas dari peran serta guru pembimbing dan ketrampilan siswa itu sendiri.
"Dimana siswa selalu didampingi dari mulai proses produksi, pengolahan tekstil, desain, belanja bahan, sewing, fiting, labeling hingga pemotretan mereka kerjakan secara berkelompok," imbuhnya.
Lebih lanjut disampaikan, bahwa selama ini karya siswa SMKN 3 Blitar dikenal di tingkat nasional. Kini, melalui Centrestage, terbukti karya murid tata busana juga layak bersaing di tingkat global.
"Sehingga keterlibatan murid dalam pameran, seminar bisnis fashion, hingga fashion show dunia, membuka ruang bagi mereka untuk berjejaring dengan desainer, brand, dan buyer global. Banyak karya bahkan langsung dibeli termasuk busana dan kain ecoprint," terang Supriyono.
Pengalaman ini diharapkan tidak hanya mengajarkan teori, tetapi murid juga semakin percaya diri, dapat merasakan langsung bagaimana nuansa industri global bekerja.
"Capaian ini diharapkan bisa menjadi motivasi bagi siswa SMK lainnya di seluruh Indonesia untuk terus berkarya, berinovasi, dan membuktikan bahwa pendidikan vokasi mampu bersaing di kancah global," pungkas Kepala Sekolah SMKN 3 Blitar, Supriyono. (rf)